Syarat Serta Contoh Surat Perjanjian Bagi Hasil Perkebunan - Format Doc dan PDF

suratnesia | Surat perjanjian bagi hasil perkebunan merupakan dokumen resmi yang memuat kesepakatan antara dua belah pihak mengenai pengelolaan dan pembagian hasil panen dari kebun perkebunan yang dimiliki oleh pihak pertama dan dikelola oleh pihak kedua dengan perbandingan bagi hasil yang telah disepakati sebelumnya.

Syarat membuat surat perjanjian bagi hasil perkebunan

Berikut adalah beberapa syarat umum yang perlu dipenuhi atau disiapkan dalam membuat

surat perjanjian bagi hasil perkebunan:

Identitas lengkap kedua belah pihak yang membuat perjanjian, termasuk nama, alamat, dan nomor identitas (KTP/SIM/Paspor).
Deskripsi yang jelas mengenai kebun perkebunan, termasuk lokasi, luas tanah, jenis tanaman, dan kondisi tanaman.
Perincian tentang pengelolaan kebun, termasuk tanggung jawab dan kewajiban masing-masing pihak, seperti perawatan tanaman, pemupukan, penanaman, penyiraman, pengendalian hama dan penyakit, serta pemeliharaan alat dan mesin pertanian.
Rincian pembagian hasil panen, termasuk perbandingan bagi hasil yang telah disepakati sebelumnya, jumlah hasil panen yang diharapkan, dan cara penghitungan hasil panen.
Ketentuan waktu berlakunya perjanjian, termasuk tanggal mulai dan berakhirnya perjanjian, serta perpanjangan perjanjian apabila diperlukan.
Sanksi atau konsekuensi apabila salah satu pihak melanggar perjanjian, termasuk kemungkinan penghentian perjanjian, ganti rugi, dan sanksi hukum lainnya.
Pengakuan kedua belah pihak bahwa surat perjanjian ini dibuat dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan dari pihak manapun.
Tanda tangan dari kedua belah pihak di bawah surat perjanjian, sebagai tanda kesepakatan dan persetujuan atas semua isi perjanjian.

contoh surat perjanjian bagi hasil perkebunan

dibawah ini merupakan contoh surat perjanjian bagi hasil perkebunan yang bisa dijadikan referensi :

Perjanjian Bagi Hasil Perkebunan

[Tanggal Surat]

Kami yang bertanda tangan di bawah ini:

[Nama Lengkap], beralamat di [Alamat Lengkap], selanjutnya disebut sebagai Pihak Pertama.
[Nama Lengkap], beralamat di [Alamat Lengkap], selanjutnya disebut sebagai Pihak Kedua.

Telah sepakat untuk membuat perjanjian bagi hasil perkebunan sebagai berikut:

Pihak Pertama telah memiliki kebun kelapa sawit seluas [jumlah hektar] hektar, yang berada di [lokasi kebun] dan akan dikelola oleh Pihak Kedua.
Pihak Kedua setuju untuk mengelola kebun kelapa sawit milik Pihak Pertama dan melakukan perawatan yang diperlukan agar tanaman dapat tumbuh dan berbuah dengan baik.
Bagi hasil dari kebun kelapa sawit akan dibagi antara Pihak Pertama dan Pihak Kedua dengan perbandingan [jumlah persentase bagi hasil]. Pihak Pertama akan menerima [persentase yang disepakati]% dari hasil panen dan Pihak Kedua akan menerima [persentase yang disepakati]% dari hasil panen.
Pihak Kedua bertanggung jawab untuk memasarkan hasil panen kelapa sawit dan menjualnya dengan harga yang paling menguntungkan. Pihak Kedua akan memberikan laporan bulanan tentang penjualan hasil panen dan pembagian hasil kepada Pihak Pertama.
Perjanjian ini berlaku selama [jumlah tahun] tahun, dimulai pada [tanggal mulai] dan berakhir pada [tanggal akhir].
Jika salah satu pihak melanggar perjanjian ini, pihak yang merasa dirugikan berhak untuk mengakhiri perjanjian ini.

Demikian perjanjian ini dibuat dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan dari pihak manapun. Surat perjanjian ini dibuat dalam dua rangkap, masing-masing pihak memegang satu rangkap sebagai dokumen resmi.

Pihak Pertama,

[Nama Lengkap TTD]

Pihak Kedua,

[Nama Lengkap TTD]

download contoh surat perjanjian bagi hasil perkebunan

seperti biasa, kami sudah menyediakan contoh-contoh surat dalam format Doc, tujuannya agar mudah di edit kembali sesuai isi yang diperlukan oleh pembuat surat.

silahkan unduh disini contoh surat perjanjian bagi hasil perkebunan.

Semoga dengan adanya contoh surat ini dapat membantu para pengusaha dan pengelola usaha dalam mencapai puncak kesepakatan bersama. salam suratnesia